Assalamu alaikum wr. wb.
Kepada YTH Bapak Gubernur Nurdin Abdullah
Perkenalkan Nama saya Hana Fahlatu Fauziah Majid, saya warga Makassar dan merupakan lulusan dari SMA Islam Athirah Bone. Saat ini saya mendapatkan beasiswa pemerintah Turki dan berkuliah S1 di Çanakkale Onsekiz Mart University jurusan Sosiologi. Kemarin di kelas kami berbincang mengenai nilai rata-rata kami dan teman-teman dari negara yang berbeda. Saya pun berbincang dengan seorang teman Indonesia yan berasal dari Aceh. Saya menyampaikan kalau pas SMA saya mendapatkan nilai yang cukup baik, dan UN saya juga merupakan nilai tertinggi di Sulsel untuk bidang IPS. Mengenai hal ini juga pernah dimuat di berita http://makassar.tribunnews.com/2017/06/15/90-persen-siswa-lulusan-sma-athirah-bone-lolos-seleksi-ptn-2017?fbclid=IwAR2KsHahT2-b-eZ2_mHkxjd3EprhibVTwLBwtnj5LytBkW4k4OHcDTx5XXk. Rata-rata nilai UN saya nyaris mencapai nilai 90.
Teman saya pun kagum dan bertanya penghargaan apa yang saya dapatkan atas prestasi itu. Saya haya bisa tersenyum kecut, tidak ada. Teman saya mengatakan bahwa di Aceh siswa yang merai nilai UN tertinggi pasti diberi apresiasi oleh pemerintah provinsi. Baik itu berupa uang tabungan, dan juga tanggungan biaya kuliahnya. Jangankan provinsi, tiap kabupaten/kota pun ada. Dan tidak cuma peringkat pertama, tapi yang kedua dan yang ketiga juga dapat.
Disini saya pun menyayangkan provinsi saya, sepertinya apresiasi untuk bidang pendidikan memang sangat kurang. Dan dari dulu juga sebenarnya, ketika mengetahui saya mendapat nilai UN tertinggi saya selalu menunggu-nunggu apa saya juga akan mendapat hadiah. Ternyata tidak. Tidak ada apresiasi dari sekolah, kabupaten, maupun provinsi.
Saya merupakan lulusan 2017, saat itu juga saya lulus SNMPTN di Bandung. Sayang tidak kesampaian karena keterbatasan finansial juga dan keadaan yang tidak mendukung.
Saat ini alhamdulillah saya sudah di Turki. Saat ini saya turut bergabung sebagai anggota tim kajian Simposium Amerop yang diikuti oleh mahasiswa PPI dari negara-negara di Amerika dan Eropa yang akan diadakan di Barcelona pada Bulan April mendatang. Lagi-lagi saya tidak cukup mampu dalam finansial dan mungkin tidak bisa menghadiri acara tersebut di Barcelona. Saya harap Bapak Gubernur dan pemerintah Sulsel mungkin bisa membantu saya sebagai bentuk apresiasi yang tidak pernah saya dapatkan. Ini adalah kesempatan besar saya untung mengikuti ajang seperti ini, saya ingin memberikan kontribusi langsung untuk Indoanesia meski hanya lewat sumbangan pikiran.