ID : #914
Sumber : App
Kaitan dengan Aktivitas Mining PT.PUL Desa Ussu Kec.Malili, yg ahir2 ini mendapat sorotan Masyarakat atas kehawatiran dgn adanya aktivitas galian Tambang di Wilayah Desa Ussu Kec.Malili,adapun kehawatiran/ancaman bagi Warga adalah: 1.Lokasi eksplorasi maupun jalan Tambang berdekatan dengan Jalan utama Lintas Sulawesi (Poros Malili-Palopo),disaat Hujan air (lumpur)meluap naik ke Badan Jalan,dan rawan terhadap lakalantas (foto terlampir) 2.Radius dari pemukiman warga Desa Ussu,Desa Atue Kec.Malili, Cukup dekat 3.Lokasi Tambak (empang) warga 4.Sarana umum : SPBU (Pertamina) 5.beberapa sumber air dari sungai akan terancam: Sungai Ussu,Sungai /Salu Ciu, Salu UeMami 6.Dekat dari Hutan Adat Cerekang (cagar Budaya) Tahun 2017 kejadian Bencana Longsor di jl.Poros Malili - Palopo,daerah Salu Ciu dan Jalan Trans Sulawesi di Desa Maliwowo Angkona yg menelan Korban Jiwa 7 orang dan mengungsinya beberapa warga hingga saat ini, dengan traumanya atas kejadian bencana longsor di dua tempat tersebut (thn 2017),maka sebagai masyarakat Luwu Timur sangat berterima kasih dengan adanya aplikasi pengaduan ini (Baruga Sul Sel) untuk menyampaikan Aspirasi Masyarakat Sul Sel kepada Pemerintah Provinsi Sul Sel. Kami berharap pada Gubernur Sul Sel,Bapak Nurdin Abdullah,mohon kiranya IUPK dapat dipertimbangkan kembali untuk untuk dikaji ulang,agar dampak ancaman bencana longsor tidak terulang lagi seperti thn 2017. Sebagai dasar pertimbangan kami lampirkan dokumen foto2,lokasi kegiatan, dan dokumen foto bencan longsor dijalan Trans Sulawesi Poros Malili-Angkona (desa Maliwowo). Terima kasih atas perhatiannya,mohon maaf atas kekurangan penyampaian Aspirasi ini. Salam Sul Sel Jaya
Tindak Lanjut :
 

  • Dibuat oleh Utta Siddik

  • Didisposisi ke DPLH Sulsel, ESDM Sulsel, KAB.LUTIM

  • Ditindak lanjuti oleh DPLH Sulsel, ESDM Sulsel,

    Menindaklanjuti aduan masyarakat di Aplikasi Baruga SulSel maupun media sosial terkait aktivitas PT. PUL yang menimbulkan ancaman bencana longsor dan meluapnya air/lumpur ke badan jalan, maka pada tanggal 15 Februari 2019 Dinas Lingkungan Hidup Kab. Luwu Timur telah melaksanakan peninjauan lapangan dengan hasil sebagai berikut: a. Air/lumpur yang meluber di badan jalan tidak bersumber dari areal tambang, melainkan dari curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir. b. Melubernya air dari drainase ke badan jalan disebabkan karena perbedaan tinggi yang cukup signifikan antara drainase kanan dan drainase kiri. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Dinas Lingkungan Hidup Kab. Luwu Timur menginstruksikan kepada PT. PUL untuk: 1. Segera membenahi drainase disekitar penyeberangan jalan trans menuju pelabuhan/Jetty. 2. Segera menurunkan level gorong-gorong yang menghubungkan drainase tersebut sehingga dapat dilalui oleh air dan harapannya tidak terjadi lagi luapan seperti yang dikeluhkan oleh masyarakat melal

  • Terima kasih telah menggunakan layanan Baruga Sulsel. Aspirasi ini telah dinyatakan selesai.