ID : #1054
Sumber : Website
Yang saya tulis berikut ini, juga mewakili sebagian besar keinginan para pengguna Bandara int. Sultan Hasanuddin. Maraknya aplikasi online, tidak boleh dipandang sebelah mata oleh pemerintah atau para pemegang kebijakan. Demikian juga di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Saya salah satu orang yang cukup aktif keluar masuk bandara. Salah satu kendala yang cukup tidak nyaman adalah akses keluar dari bandara yang sangat mahal khususnya di malam hari. Dikarenakan pihak bandara melarang penjemputan taxi online yang entah dengan alasan bertele-tele sebagai otoritas, padahal saya cukup yakin kalau cuma melindungi kepentingan pelaku bisnis taxi dgn label "resmi" bandara. Untuk siang hari, akses keluar bandara ada alternatif Damri yg tarifnya Rp. 27.000. sayangnya jam operasional cuma sampai sekitar pukul 18:00 Tetapi jika di malam hari, akses keluar dari bandara, paling tidak Rp.100.000,- . Mungkin ada ojek motor untuk keluar bandara tapi mereka pun memasang tarif Rp.25.000,- sampai Rp.50.000 hanya untuk keluar bandara. Tapi jika membawa banyak barang bawaan, cuma satu pilihan yaitu "taxi resmi bandara" yang tarifnya sangat mahal. Memang ada pilihan pakai argo, tapi kalau dapat sopir yang rewel, terkadang mereka minta tarif lebih atau paling tidak mengomel disepanjang perjalanan. Sudah beberapa kali melaporkan ke pihak otoritas bandara tapi tanggapan mereka juga sekedarnya saja. Sebagai contoh perbedaan tarif. (ini tarif terakhir yang saya ketahui) taxi "resmi" bandara mematok Rp.120.000 untuk sekali jalan dalam zona terdekat. menggunakan argo taxi paling cuma disekitaran Rp.60.000-Rp.70.000 (tapi mesti siap dengan ketidaknyamanan dari sopir yang kadang dengan berbagai cara meminta tambahan biaya) Menggunakan Taxi Online . dari Bandara ke Km.10 (perintis kemerdekaan) paling cuma butuh ongkos Rp. 30.000-Rp.50.000. Terus terang sebagai warga sulsel, saya kadang malu jika mendengar keluhan seperti diatas dari teman2 yang mengunjungi makassar. Wajah Makassar terlihat di Bandara dan Pelabuhan. Sayangnya otoritas terkadang membiarkan atau berlaku sewenang-wenang. Jadi permintaan kami dari tulisan panjang ini, - Jika memang otoritas bandara takut tersaingi untuk mengizinkan transportasi online beroperasi di dalam bandara, Berikanlah fasilitas akses keluar bandara yang murah dan terjangkau khususnya di malam hari. - Alternatif lain, tarif taxi "resmi" bandara diturunkan. Perbedaan tarif yang sangat jauh bahkan lebih dari 50% dibanding taxi online salah satu penyebabnya, belum lagi sikap sopir taxi "resmi" bandara yang kadang seperti preman. - Atau Angkutan seperti Damri bisa beroperasi 24 jam akan lebih bagus lagi karena Tarifnya terjangkau, meskipun harus menunggu beberapa lama sebelum keluar dari bandara. Sekian dan Terima Kasih atas perhatiannya. Ahmad hp. 082395965959 email: amadxyz@gmail.com